Jumat, 17 Oktober 2008


NASIHAT KIYAI

oleh : cecep suheli
Anak -anakku
sebelum kalian memasuki gerbangku
gantungkanlah dulu pakaianmu itu di dinding kamarmu
di sini akan kubuatkan baju baru
namanya baju Keikhlasan
dengan model kesederhanaan
dijahit dengan tanganku sendiri secara berdikari
benangnya Ukhuwah-diniyah
dan bahannya dari sutra Kebebasan

Aku tahu di luar sana
ada banyak pakain yang terpaksa harus kalian pilih
tapi jangan kalian campakkan sehelai pun dari baju yang kujahit ber abad-abad ini
Karna Inilah warisan dariku yang tiada akan habis
walau kau wariskan kembali kepada anak cucumu

Anak-anakku
bukankah dulu pernah kunasihatkan pada kalian
bahwa kelahiran, kehidupan dan kematian adalah biasa
setiap yang lahir dan hidup akan berhadapan dengan kematian
dan siapapun tak akan mati sebelum dia lahir dan hidup terlebih dahulu.
Jadi, jika kalian rindu aku
tak perlu dengan sedu sedan dan cucuran air mata
karna airmata hanya akan menggenangi kuburku.
pandanglah kembali baju itu, lalu pakailah
maka rindumu akan terobati

Tak perlu pula kalian taburkan bunga – bunga di kuburku
kecuali bunga yang selama tujuh tahun kalian tanam di hatimu
bunga yang siang malam aku sering menyirami dan mengawasinya
bunga yang harumnya tidak hanya membumbung ke langit dan menjadi nafas para malaikat
tapi juga menyentuh tanah tempat kalian berkiprah

Anak-anakku,
dengarlahlah wasiatku untuk kalian:
aku tidak bangga dengan rumah dan mobil mewahmu
pangkat dan kesarjanaanmu
Kebanggaanku hanyalah apabila kalian
berbudi tinggi,
berbadan sehat
berpengetahuan luas
dan berpikiran bebas
yang itu semua hanya bisa dicapai apabila memakai baju yang telah kuwariskan pada kalian

Anak-anakku
Sudah lama kupersiapkan tempat-tempat dimana kalian harus mengembara:
Mulai dari sungaiku tempat kalian bersuci
telusurilah rumah-rumah penduduk untuk silaturrahmi
lalu masukilah perpustakaan untuk mengisi otakmu
berperanglah di halaman perpustakaan itu dengan ilmu yang kalian punya
dan begitu sampai di serambi masjid, segeralah masuk dan bersujud untuk mengisi hatimu
karna sejengkal lagi kalian akan sampai di kuburan
tempat di mana aku sedang santai menikmati hasil pengembaraanku,
mereguk minuman tape ketan, air susu dan sesekali memetik ranumnya anggur di taman ini.

Bandung, 17 Oktober 2008
· Tulisan ini khusus untuk di muat di Blog Sahara dan blog angera.
· Kalau tulisan ini disebut puisi, maka inilah puisi Imajiner hasil pengembaraaan ke masa silam. semoga mengingatkan kita untuk sesekali bercermin dan milhat baju yang sedang kita pakai. Mohon maaf juga apabila terdapat kalimat atau kata yang secara dhohir tidak berkenan bagi anak-anak KH. Hamam yang lain yang sudah tersebar di mana-mana.

Tidak ada komentar: